Get 20M+ Full-Text Papers For Less Than $1.50/day. Start a 7-Day Trial for You or Your Team.

Learn More →

HUBUNGAN ANTARA KASUS MALARIA DENGAN KONDISI SANITASI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI PUSKESMAS PASAR MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN

HUBUNGAN ANTARA KASUS MALARIA DENGAN KONDISI SANITASI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI PUSKESMAS PASAR... HUBUNGAN ANTARA KASUS MALARIA DENGAN KONDISI SANITASI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI PUSKESMAS PASAR MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN 1) 2) 3) Elvi Hayani , Agus M.H.Putranto , Puji Harsono 1) Puskesmas M. Thaha Kabupaten Bengkulu Selatan 2) Dosen Jurusan MIPA Fakultas MIPA UNIB 3) Dosen Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNIB ABSTRAK Telah dilakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Kasus Malaria dengan Kondisi Sanitasi Rumah Tempat Tinggal di Puskesmas Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kasus malaria dengan kondisi sanitasi rumah tempat tinggal. Dengan menggunakan metode kasus kontrol (case control) yaitu penelitian survei analitik dimana subjek yaitu kasus dan kontrol telah diketahui dan dipilih berdasarkan sifat tertentu dan telah mempunyai keluaran (outcome) tertentu, lalu dilihat kebelakang (backward) tentang riwayat status paparan penelitian yang dialami subjek. Sampel pada penelitian ini merupakan total sampling yaitu penderita malaria sebanyak 25 orang sebagai kasus dan warga yang dinyatakan negatif malaria sebanyak 25 orang sebagai kontrol di Wilayah Puskesmas Pasar Manna Kecamatan Pasar Manna Bengkulu Selatan. Dan hasilnya terdapat hubungan yang signifikan antara kebersihan rumah terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,801 dan nilai p = 0,000.Terdapat hubungan yang signifikan antara ventilasi terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,881 dan nilai p = 0,000.Terdapat hubungan yang signifikan antara genangan air terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,840 dan nilai p = 0,000.Terdapat hubungan yang signifikan antara keadaan gantungan baju terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,801 dan nilai p = 0,000.Ventilasi kawat kasa merupakan sanitasi rumah yang sangat berpengaruh pada kejadian malaria di Kecamatan Pasar Manna. Kata Kunci: Kasus Malaria, Sanitasi Rumah PENDAHULUAN Manusia membutuhkan rumah sebagai tempat untuk berteduh atau berlindung dari Pembangunan kesehatan diarahkan gangguan cuaca atau kondisi iklim yang untuk meningkatkan kualitas sumber daya kurang sesuai dengan tubuh manusia, manusia, kualitas kehidupan manusia, untuk beristirahat mengadakan kegiatan meningkatkan kesejahteraan manusia dan rutin untuk memenuhi kesehatan jasmani masyarakat serta untuk mempertinggi bagi kelangsungan hidup seperti mandi, kesadaran masyarakat akan pentingnya makan, tidur, juga tempat untuk berkumpul hidup sehat. Sarana dan kebijakan dengan seluruh keluarga dan lain-lain. pembangunan perumahan dewasa ini Rumah mempunyai berbagai fungsi yang dirasakan pada golongan masyarakat yang sangat penting bagi kehidupan manusia, berpenghasilan rendah, daerah kumuh, maka rumah dan kondisi lingkungannya perkotaan, daerah pedesaan dan daerah yang tidak sehat dapat mempengaruhi terpencil (Haris, 2007). derajat kesehatan jasmani maupun rohani NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 1 ISSN: 2302 - 6715XXX - YYY bagi para penghuninya juga akan ventilasi rumah, menjaga kondisi sarana mempermudah timbulnya berbagai macam penampungan air, memperhatikan penyakit (Azrul, 1990). kebersihan tempat pembuangan sampah Perumahan yang sehat adalah dan kebersihan saluran Pembuangan Air perumahan yang memenuhi persyaratan Limbah (SPAL) yang kesemuanya antara lain memenuhi kebutuhan ditujukan untuk memutus mata rantai psikologis, memenuhi kebutuhan penularan malaria (Depkes RI, 2003 ). fisiologis, mencegah penularan dan Penyakit malaria erat kaitanya dengan mencegah kejadian kecelakaan. Dari hasil sanitasi perumahan yang tidak sehat dan data statistik pembangunan perumahan di tidak memenuhi syarat kesehatan, sehingga Indonesia tahun 1984, lembaga mendatangkan risiko seseorang mengalami pembangunan rumah baik swasta maupun penyakit-penyakit yang berbasis pemerintah hanya menyediakan 15% dari lingkungan seperti malaria (Depkes. 2003). kebutuhan rumah, selebihnya dibangun Penyebaran penyakit malaria di Kabupaten oleh masyarakat sendiri, selanjutnya pada Bengkulu Selatan, mencakup semua tahun 1990 lembaga pembangunan rumah wilayah pegunungan dan daratan rendah, swasta dan pemerintah membangun penyakit malaria paling banyak ditemukan 706.939 unit rumah. Angka tersebut sangat di daerah pantai dan daerah pedalaman. kecil bila dibandingkan dengan kebutuhan Penyebabnya adalah adanya tempat penduduk akan perumahan sehat (Depkes perkembangan nyamuk Anopheles sebagai RI, 1999). vektor penyakit malaria yang berada di Salah satu penyakit yang ditimbulkan sekitar pemukiman penduduk. Tempat- akibat rumah yang tidak sehat adalah tempat perkembangbiakan nyamuk Malaria. Penyakit malaria merupakan Anopheles yang paling disenangi antara penyakit yang erat kaitannya dengan lain kolam, muara sungai, dan rawa-rawa. kondisi sanitasi rumah seperti tidak Kasus malaria di Puskesmas Pasar Manna memasang kawat kasa pada ventilasi, pada tahun 2011 ada 178 orang, jumlah kondisi sarana air bersih, kondisi tempat penderita yang klinis malaria mencapai pembuangan sampah dan kondisi sarana 135 orang, sedangkan penderita malaria pembuangan air limbah, keadaan positif ada 25 orang (Laporan Tahunan gantungan baju, genangan air di sekitar Puskesmas Pasar Manna Tahun 2011). rumah, jarak rumah dengan Tujuan mum penelitian ini adalah untuk waduk/embung, jarak rumah dengan air mengetahui hubungan antara kasus malaria payau/rawa-rawa hal ini akan berisiko dengan kondisi sanitasi rumah tempat menyebabkan penyakit malaria tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pasar (Kusnindar, 1990). Manna Kecamatan Pasar Manna Sejak tahun 1968, upaya pencegahan Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2011. penyakit malaria telah diintegrasikan Tujuan Khususpenelitian ini adalah untuk kedalam sistem kesehatan yang ada. menganalisis hubungan antara kasus Dimana pelaksanaan operasional malaria dengan kebersihan rumah tempat diselenggarakan oleh Puskesemas dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pasar jajaran lainnya di kecamatan dan di tingkat Manna Kecamatan Pasar Manna desa dengan bantuan dan bimbingan dari Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2011, kabupaten dan provinsi (Depkes RI, 2003). menganalisis hubungan antara kasus Upaya untuk menekan angka kesakitan malaria dengan ventilasi kawat kasa rumah dan kematian malaria dilaksanakan melalui tempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas program pencegahan malaria yang Pasar Manna Kecamatan Pasar Manna kegiatannya meliputi perbaikan kondisi Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2011, sanitasi rumah masyarakat, penggunaan menganalisis hubungan antara kasus kelambu, pemasangan kawat kasa pada malaria dengan genangan air di rumah Volume 1 Nomor 1, Juni 2012 2 ISSN: 2302 - 6715 tempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas dilihat dari P-Value < 0,01 pada = 99% Pasar Manna Kecamatan Pasar Manna dengan persamaan sebagai berikut : Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2011, menganalisis hubungan antara kasus Y = a + b X + b X + b X + b X 1 1 2 2 3 3 4 4 malaria dengan keadaan gantungan baju di rumah tempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pasar Manna Kecamatan Pasar HASIL DAN PEMBAHASAN Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2011. Penelitian dilakukan pada kelompok kasus dan kontrol. Adapun kebersihan rumah yang terdapat pada rumah METODE responden baik kelompok kasus maupun kelompok control terdapat pada kelompok Penelitian dilaksanakan pada bulan kasus yang tidak memenuhi syarat Februari sampai dengan Maret 2012 di kebersihan rumah 88% dan yang Wilayah Puskesmas Pasar Manna memenuhi syarat kebersihan rumah 12%. Kecamatan Pasar Manna Bengkulu Sedangkan pada kontrol terdapat 8% Selatan. Sampel pada penelitian ini rumah yang tidak bersih dan 92% merupakan total sampling yaitu 50 orang memenuhi syarat kebersihan rumah. masyarakat yang di duga penderita malaria Adapun ventilasi kawat kasa yang terdapat sebanyak 25 orang sebagai kasus yaitu pada rumah responden baik kelompok masyarakat yang positif malaria dan warga kasus maupun kelompok control dapat yang dinyatakan negatif malaria sebanyak dilihat bahwa pada kelompok kasus yang 25 orang sebagai kontrol di Wilayah tidak memakai kasa 92% dan yang Puskesmas Pasar Manna Kecamatan Pasar memakai kasa 8%. Sedangkan pada Manna Bengkulu Selatan. kontrol terdapat 4% yang tidak memakai Data primer dikumpulkan dengan cara kasa dan 96% memakai kasa. Adapun wawancara kepada responden. Responden genangan air yang terdapat pada rumah melalui data pendukung dari laporan atau responden baik kelompok kasus maupun register penderita malaria yang berobat ke kelompok control dapat dilihat bahwa pada puskesmas melalui laporan triwulan dan kelompok kasus yang ada genangan air tahunan Puskesmas Pasar Manna 92% dan yang tidak ada genangan air 8%. Kabupaten Bengkulu Selatan. Kemudian Sedangkan pada kontrol terdapat 8% ada peneliti datang kerumah responden, data genangan air dan 92% tidak ada genangan yang dikumpulkan adalah kebersihan air. Adapun keadaan gantungan baju yang rumah, ventilasi kawat kasa, genangan air terdapat pada rumah responden baik dan keadaan gantungan baju. Data kelompok kasus maupun kelompok control sekunder berupa dokumentasi dari Dinas dapat dilihat bahwa pada kelompok kasus Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan. yang ada gantungan 88% dan yang tidak Observasi dan pengukuran dilaksanakan ada gantungan 12%. Sedangkan pada untuk mengetahui variabel kondisi kontrol terdapat 8% ada gantungan dan 92 kesehatan lingkungan rumah responden. tidak ada gantungan sebagai tempat Untuk mengetahui peran hubungan antara hinggap nyamuk. Faktor sanitasi rumah variabel bebas dan variabel terikat dengan yaitu kebersihan, ventilasi, genangan air menggunakan uji regresi logistik dengan dan gantungan baju dihubungkan dengan melihat hasil analisis bivariat yang kejadian malaria menggunakan analisis mempunyai kemaknaan statistik (P<0,25) linier berganda. Hal ini menggambarkan dan kemaknaan biologi. Untuk uji adanya hubungan antara faktor sanitasi kemaknaan kaitan antara variabel yang rumah yaitu kebersihan, ventilasi, diteliti terhadap variabel terpengaruh genangan air dan gantungan baju terhadap NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 3 ISSN: 2302 - 6715XXX - YYY kejadian malaria. perhitungan regresi linier ventilasi kawat kasa berpengaruh nyata berganda dapat dihitung dengan terhadap kejadian malaria pada taraf menggunakan persamaan sebagai berikut signifikan 1%. Hasil penelitian (Tabel 1): menunjukkan bahwa rumah yang tidak memakai kawat kasa lebih banyak pada Y = -0,072 + 0,237X + 0,358X + 0,278X kelompok kasus dibanding pada kelompok 1 2 3 + 0,237X kontrol. Dari hasil analisis regresi didapatkan bahwa variabel genangan air Pada penelitian ini ventilasi kawat kasa mempengaruhi kejadian malaria. Hal ini merupakan faktor yang paling berpengaruh dilihat dari nilai t hitung > t tabel yaitu terhadap kejadian malaria dikarenakan 4,497 > 2,867 yang menunjukkan bahwa memiliki nilai koeefisien regresi terbesar genangan air berpengaruh nyata terhadap terhadap indikasi penyakit malaria dan kejadian malaria pada taraf signifikan 1%. dibuktikan pula dengan jumlah responden Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang tidak memiliki kawat kasa rumah yang ada genangan air lebih banyak mendominasi terjangkitnya malaria. pada kelompok kasus dibanding pada Dari hasil analisis regresi didapatkan kelompok kontrol. Analisis statistika bahwa variabel kebersihan rumah menunjukkan p =0,000 yang bermakna p < mempengaruhi kejadian malaria. Hal ini 0,01 dengan demikian dapat dinyatakan dilihat dari nilai t hitung > t tabel yaitu bahwa genangan air mempunyai pengaruh 4,100 > 2,867 yang menunjukkan bahwa terhadap kejadian malaria. Koefisien kebersihan rumah berpengaruh nyata regresi variabel genangan air bernilai terhadap kejadian malaria pada taraf positif (b) yaitu 0,278 artinya setiap signifikan 1%. Hasil analisis regresi peningkatan 1 satuan tanpa genangan air menunjukan adanya hubungan signifikan maka menurunkan kejadian malaria antara Y dan X, sehingga adanya hubungan sebesar 27,8%. Tempat perindukan antara Y dengan X , X , X , X . Sistem nyamuk adalah genangan air, bak air tawar 1 2 3 4 bangunan yang dimiliki memungkinkan maupun air payau, tergantung dari jenis agar rumah bebas kotoran, debu, asap serta nyamuknya, air tidak boleh tercemar atau kontaminan lainnya. Rumah yang berada terpolusi dan harus selalu berhubungan di dekat jalan raya jelas berbeda dengan tanah. Tempat perindukan ini penanganannya dengan rumah yang ada di dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kompleks persawahan. Berbagai aktivitas kadar garam, kejernihan dan flora. Tempat pembangunan dapat memungkinkan perindukan vektor di air payau terdapat di timbulnya tempat perindukan nyamuk muara-muara sungai yang tertutup yang menjadi buatan manusia sendiri. hubungannya ke laut dan rawa-rawa Dari hasil analisis regresi didapatkan merupakan daerah yang cocok untuk bahwa variabel ventilasi kawat kasa tempat perindukan Anopheles sundaicus mempengaruhi kejadian malaria. Hal ini dan Anopheles subpictus, sedangkan dilihat dari nilai t hitung > t tabel yaitu tempat perindukan air tawar berupa sawah, 5,386 > 2,867 yang menunjukkan bahwa mata air, terusan, genangan di tepi sungai, Tabel 1. Hubungan antar faktor sanitasi rumah terhadap kejadian malaria Variabel B Beta t Sig (P) Konstanta -0,072 2,323 0,025 Kebersihan rumah (X ) 0,237 0,237 4,100 0,000 Ventilasi kasa (X ) 0,358 0,358 5,386 0,000 Genangan air (X ) 0,278 0,278 4,497 0,000 Gantungan baju (X ) 0,237 0,237 4,100 0,000 R =0,929 F=146,481 (Sumber: Data Primer setelah di olah, 2012) Volume 1 Nomor 1, Juni 2012 4 ISSN: 2302 - 6715 bekas jejak kaki, roda kendaraan, dan kontrol. Analisis statistika menunjukkan p bekas lubang galian cocok untuk tempat = 0,000 yang bermakna p < 0,01 dengan berkembang biak Anopheles aconites, demikian dapat dinyatakan bahwa Anopheles maculates, dan Anopheles gantungan baju mempunyai pengaruh balbacencis (Myrnawati, 2000). terhadap kejadian Malaria. Berdasarkan analisis regresi dapat Koefisien regresi variabel gantungan dilihat bahwa nilai korelasi yang paling baju bernilai positif (b) yaitu 0,237 artinya signifikan adalah faktor ventilasi kawat setiap peningkatan 1 satuan tanpa kasa dengan nilai 0,881. Analisa statistika gantungan baju maka menurunkan menunjukkan p =0,000 yang bermakna p < kejadian malaria sebesar 23,7%. Nyamuk 0,01 dengan demikian dapat dinyatakan sangat menyukai gantungan baju sebagai bahwa ventilasi kawat kasa mempunyai tempat hinggap. Disamping tempat yang pengaruh terhadap kejadian malaria. nyaman, baju yang digantung biasanya Koefisien regresi variabel ventilasi kawat sudah berbau sehingga semakin kasa bernilai positif (b) yaitu 0,358 artinya memancing daya tarik nyamuk setiap peningkatan 1 satuan pemakaian (Myrnawati, 2000). kawat kasa maka menurunkan kejadian Keempat variabel di atas memiliki malaria sebesar 35,8%. Hal ini hubungan keeratan yang nyata dan kuat menunjukkan bahwa ventilasi kawat kasa (0,5 ≤ C ≤0,75) yaitu 0,625 untuk merupakan kondisi sanitasi rumah yang kebersihan rumah, 0,661 untuk ventilasi sangat berpengaruh terhadap kejadian kawat kasa, 0,643 untuk genangan air dan malaria di wilayah kerja Puskesmas Pasar 0,625 untuk gantungan baju. Sedangkan Manna. Dibuktikan dengan responden berdasarkan hasil analisis risiko kejadian yang tidak memiliki kawat kasa malaria didapatkan nilai odds ratio (OR) mendominasi terjangkitnya malaria. kebersihan rumah 84,333, ventilasi kawat Ventilasi merupakan jalan masuk kasa 276,000, genangan air 132,250 dan keluarnya udara, hal ini juga dimanfaatkan gantungan baju 84,333. Ini berarti sanitasi nyamuk untuk dapat masuk ke dalam rumah (kebersihan rumah, ventilasi kawat ruangan. Agar udara tetap masuk dan kasa, genangan air dan gantungan baju) nyamuk tidak dapat masuk secara bebas merupakan faktor risiko kejadian malaria maka ventilasi ditutupi dengan kawat kasa (Tabel 2). (Myrnawati, 2000). Dari hasil analisis regresi didapatkan bahwa variabel gantungan baju KESIMPULAN mempengaruhi kejadian malaria. Hal ini Dari hasil dan pembahasan penelitian dilihat dari nilai t hitung > t tabel yaitu maka penelitian dapat menyimpulkan 4,497 > 2,867 yang menunjukkan bahwa bahwa ventilasi kawat kasa merupakan gantungan baju berpengaruh nyata kondisi sanitasi rumah yang sangat terhadap kejadian malaria pada taraf berpengaruh terhadap kejadian malaria di signifikan 1%. Hasil penelitian Kecamatan Pasar Manna dengan hasil menunjukkan bahwa rumah yang ada analisis menunjukkan R = 0,881 dan nilai gantungan baju lebih banyak pada p = 0,000. kelompok kasus dibanding pada kelompok Tabel 2. Hubungan antar variabel independen terhadap kejadian malaria Variabel χ C OR Kebersihan rumah (X ) 32,051 0,625 84,333 Ventilasi kasa (X ) 38,782 0,661 276,000 Genangan air (X ) 35,280 0,643 132,250 Gantungan baju (X ) 32,051 0,625 84,333 (Sumber: Data Primer setelah di olah, 2012) NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 5 ISSN: 2302 - 6715XXX - YYY Haris, Sahri, Lalu. 2007. Penyehatan DAFTAR PUSTAKA Perumahan dan Permukiman, Azrul. A. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Mataram: FKM-UNTB. Lingkungan, Jakarta: Mutiara Kusnindar. 1990. Masalah Malaria dan Sumber Widya. Pemberantasannya di Indonesia. Depkes. RI. 1999. Pedoman Pelaksanaan Cermin Duinia Kedokteran No.63:7- Pengawasan dan Pengendalian 12 Dampak Sampah (Aspek Kesehatan Kusnoputranto, Haryoto, 1985. Kesehatan Lingkungan). Jakarta. Lingkungan. FKM UI, Jakarta. Depkes. RI. 2003. Pedoman Tata Laksana Myrnawati, 2000. Epidemiologi. Jakarta: Kasus Malaria, Gebrak Malaria. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Widoyono. 2008. Penyakit Tropis, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Epidemiologi, Penularan, Selatan 2011, Laporan Tahunan Pencegahan dan Pemberantasanya. Puskesmas Pasar Manna Tahun 2011 Penerbit Erlangga. Jakarta. Volume 1 Nomor 1, Juni 2012 http://www.deepdyve.com/assets/images/DeepDyve-Logo-lg.png Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Unpaywall

HUBUNGAN ANTARA KASUS MALARIA DENGAN KONDISI SANITASI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI PUSKESMAS PASAR MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan LingkunganNov 1, 2018

Loading next page...
 
/lp/unpaywall/hubungan-antara-kasus-malaria-dengan-kondisi-sanitasi-rumah-tempat-0zSlQ8UJaw

References

References for this paper are not available at this time. We will be adding them shortly, thank you for your patience.

Publisher
Unpaywall
ISSN
2302-6715
DOI
10.31186/naturalis.1.1.5911
Publisher site
See Article on Publisher Site

Abstract

HUBUNGAN ANTARA KASUS MALARIA DENGAN KONDISI SANITASI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI PUSKESMAS PASAR MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN 1) 2) 3) Elvi Hayani , Agus M.H.Putranto , Puji Harsono 1) Puskesmas M. Thaha Kabupaten Bengkulu Selatan 2) Dosen Jurusan MIPA Fakultas MIPA UNIB 3) Dosen Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNIB ABSTRAK Telah dilakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Kasus Malaria dengan Kondisi Sanitasi Rumah Tempat Tinggal di Puskesmas Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kasus malaria dengan kondisi sanitasi rumah tempat tinggal. Dengan menggunakan metode kasus kontrol (case control) yaitu penelitian survei analitik dimana subjek yaitu kasus dan kontrol telah diketahui dan dipilih berdasarkan sifat tertentu dan telah mempunyai keluaran (outcome) tertentu, lalu dilihat kebelakang (backward) tentang riwayat status paparan penelitian yang dialami subjek. Sampel pada penelitian ini merupakan total sampling yaitu penderita malaria sebanyak 25 orang sebagai kasus dan warga yang dinyatakan negatif malaria sebanyak 25 orang sebagai kontrol di Wilayah Puskesmas Pasar Manna Kecamatan Pasar Manna Bengkulu Selatan. Dan hasilnya terdapat hubungan yang signifikan antara kebersihan rumah terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,801 dan nilai p = 0,000.Terdapat hubungan yang signifikan antara ventilasi terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,881 dan nilai p = 0,000.Terdapat hubungan yang signifikan antara genangan air terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,840 dan nilai p = 0,000.Terdapat hubungan yang signifikan antara keadaan gantungan baju terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,801 dan nilai p = 0,000.Ventilasi kawat kasa merupakan sanitasi rumah yang sangat berpengaruh pada kejadian malaria di Kecamatan Pasar Manna. Kata Kunci: Kasus Malaria, Sanitasi Rumah PENDAHULUAN Manusia membutuhkan rumah sebagai tempat untuk berteduh atau berlindung dari Pembangunan kesehatan diarahkan gangguan cuaca atau kondisi iklim yang untuk meningkatkan kualitas sumber daya kurang sesuai dengan tubuh manusia, manusia, kualitas kehidupan manusia, untuk beristirahat mengadakan kegiatan meningkatkan kesejahteraan manusia dan rutin untuk memenuhi kesehatan jasmani masyarakat serta untuk mempertinggi bagi kelangsungan hidup seperti mandi, kesadaran masyarakat akan pentingnya makan, tidur, juga tempat untuk berkumpul hidup sehat. Sarana dan kebijakan dengan seluruh keluarga dan lain-lain. pembangunan perumahan dewasa ini Rumah mempunyai berbagai fungsi yang dirasakan pada golongan masyarakat yang sangat penting bagi kehidupan manusia, berpenghasilan rendah, daerah kumuh, maka rumah dan kondisi lingkungannya perkotaan, daerah pedesaan dan daerah yang tidak sehat dapat mempengaruhi terpencil (Haris, 2007). derajat kesehatan jasmani maupun rohani NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 1 ISSN: 2302 - 6715XXX - YYY bagi para penghuninya juga akan ventilasi rumah, menjaga kondisi sarana mempermudah timbulnya berbagai macam penampungan air, memperhatikan penyakit (Azrul, 1990). kebersihan tempat pembuangan sampah Perumahan yang sehat adalah dan kebersihan saluran Pembuangan Air perumahan yang memenuhi persyaratan Limbah (SPAL) yang kesemuanya antara lain memenuhi kebutuhan ditujukan untuk memutus mata rantai psikologis, memenuhi kebutuhan penularan malaria (Depkes RI, 2003 ). fisiologis, mencegah penularan dan Penyakit malaria erat kaitanya dengan mencegah kejadian kecelakaan. Dari hasil sanitasi perumahan yang tidak sehat dan data statistik pembangunan perumahan di tidak memenuhi syarat kesehatan, sehingga Indonesia tahun 1984, lembaga mendatangkan risiko seseorang mengalami pembangunan rumah baik swasta maupun penyakit-penyakit yang berbasis pemerintah hanya menyediakan 15% dari lingkungan seperti malaria (Depkes. 2003). kebutuhan rumah, selebihnya dibangun Penyebaran penyakit malaria di Kabupaten oleh masyarakat sendiri, selanjutnya pada Bengkulu Selatan, mencakup semua tahun 1990 lembaga pembangunan rumah wilayah pegunungan dan daratan rendah, swasta dan pemerintah membangun penyakit malaria paling banyak ditemukan 706.939 unit rumah. Angka tersebut sangat di daerah pantai dan daerah pedalaman. kecil bila dibandingkan dengan kebutuhan Penyebabnya adalah adanya tempat penduduk akan perumahan sehat (Depkes perkembangan nyamuk Anopheles sebagai RI, 1999). vektor penyakit malaria yang berada di Salah satu penyakit yang ditimbulkan sekitar pemukiman penduduk. Tempat- akibat rumah yang tidak sehat adalah tempat perkembangbiakan nyamuk Malaria. Penyakit malaria merupakan Anopheles yang paling disenangi antara penyakit yang erat kaitannya dengan lain kolam, muara sungai, dan rawa-rawa. kondisi sanitasi rumah seperti tidak Kasus malaria di Puskesmas Pasar Manna memasang kawat kasa pada ventilasi, pada tahun 2011 ada 178 orang, jumlah kondisi sarana air bersih, kondisi tempat penderita yang klinis malaria mencapai pembuangan sampah dan kondisi sarana 135 orang, sedangkan penderita malaria pembuangan air limbah, keadaan positif ada 25 orang (Laporan Tahunan gantungan baju, genangan air di sekitar Puskesmas Pasar Manna Tahun 2011). rumah, jarak rumah dengan Tujuan mum penelitian ini adalah untuk waduk/embung, jarak rumah dengan air mengetahui hubungan antara kasus malaria payau/rawa-rawa hal ini akan berisiko dengan kondisi sanitasi rumah tempat menyebabkan penyakit malaria tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pasar (Kusnindar, 1990). Manna Kecamatan Pasar Manna Sejak tahun 1968, upaya pencegahan Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2011. penyakit malaria telah diintegrasikan Tujuan Khususpenelitian ini adalah untuk kedalam sistem kesehatan yang ada. menganalisis hubungan antara kasus Dimana pelaksanaan operasional malaria dengan kebersihan rumah tempat diselenggarakan oleh Puskesemas dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pasar jajaran lainnya di kecamatan dan di tingkat Manna Kecamatan Pasar Manna desa dengan bantuan dan bimbingan dari Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2011, kabupaten dan provinsi (Depkes RI, 2003). menganalisis hubungan antara kasus Upaya untuk menekan angka kesakitan malaria dengan ventilasi kawat kasa rumah dan kematian malaria dilaksanakan melalui tempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas program pencegahan malaria yang Pasar Manna Kecamatan Pasar Manna kegiatannya meliputi perbaikan kondisi Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2011, sanitasi rumah masyarakat, penggunaan menganalisis hubungan antara kasus kelambu, pemasangan kawat kasa pada malaria dengan genangan air di rumah Volume 1 Nomor 1, Juni 2012 2 ISSN: 2302 - 6715 tempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas dilihat dari P-Value < 0,01 pada = 99% Pasar Manna Kecamatan Pasar Manna dengan persamaan sebagai berikut : Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2011, menganalisis hubungan antara kasus Y = a + b X + b X + b X + b X 1 1 2 2 3 3 4 4 malaria dengan keadaan gantungan baju di rumah tempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pasar Manna Kecamatan Pasar HASIL DAN PEMBAHASAN Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2011. Penelitian dilakukan pada kelompok kasus dan kontrol. Adapun kebersihan rumah yang terdapat pada rumah METODE responden baik kelompok kasus maupun kelompok control terdapat pada kelompok Penelitian dilaksanakan pada bulan kasus yang tidak memenuhi syarat Februari sampai dengan Maret 2012 di kebersihan rumah 88% dan yang Wilayah Puskesmas Pasar Manna memenuhi syarat kebersihan rumah 12%. Kecamatan Pasar Manna Bengkulu Sedangkan pada kontrol terdapat 8% Selatan. Sampel pada penelitian ini rumah yang tidak bersih dan 92% merupakan total sampling yaitu 50 orang memenuhi syarat kebersihan rumah. masyarakat yang di duga penderita malaria Adapun ventilasi kawat kasa yang terdapat sebanyak 25 orang sebagai kasus yaitu pada rumah responden baik kelompok masyarakat yang positif malaria dan warga kasus maupun kelompok control dapat yang dinyatakan negatif malaria sebanyak dilihat bahwa pada kelompok kasus yang 25 orang sebagai kontrol di Wilayah tidak memakai kasa 92% dan yang Puskesmas Pasar Manna Kecamatan Pasar memakai kasa 8%. Sedangkan pada Manna Bengkulu Selatan. kontrol terdapat 4% yang tidak memakai Data primer dikumpulkan dengan cara kasa dan 96% memakai kasa. Adapun wawancara kepada responden. Responden genangan air yang terdapat pada rumah melalui data pendukung dari laporan atau responden baik kelompok kasus maupun register penderita malaria yang berobat ke kelompok control dapat dilihat bahwa pada puskesmas melalui laporan triwulan dan kelompok kasus yang ada genangan air tahunan Puskesmas Pasar Manna 92% dan yang tidak ada genangan air 8%. Kabupaten Bengkulu Selatan. Kemudian Sedangkan pada kontrol terdapat 8% ada peneliti datang kerumah responden, data genangan air dan 92% tidak ada genangan yang dikumpulkan adalah kebersihan air. Adapun keadaan gantungan baju yang rumah, ventilasi kawat kasa, genangan air terdapat pada rumah responden baik dan keadaan gantungan baju. Data kelompok kasus maupun kelompok control sekunder berupa dokumentasi dari Dinas dapat dilihat bahwa pada kelompok kasus Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan. yang ada gantungan 88% dan yang tidak Observasi dan pengukuran dilaksanakan ada gantungan 12%. Sedangkan pada untuk mengetahui variabel kondisi kontrol terdapat 8% ada gantungan dan 92 kesehatan lingkungan rumah responden. tidak ada gantungan sebagai tempat Untuk mengetahui peran hubungan antara hinggap nyamuk. Faktor sanitasi rumah variabel bebas dan variabel terikat dengan yaitu kebersihan, ventilasi, genangan air menggunakan uji regresi logistik dengan dan gantungan baju dihubungkan dengan melihat hasil analisis bivariat yang kejadian malaria menggunakan analisis mempunyai kemaknaan statistik (P<0,25) linier berganda. Hal ini menggambarkan dan kemaknaan biologi. Untuk uji adanya hubungan antara faktor sanitasi kemaknaan kaitan antara variabel yang rumah yaitu kebersihan, ventilasi, diteliti terhadap variabel terpengaruh genangan air dan gantungan baju terhadap NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 3 ISSN: 2302 - 6715XXX - YYY kejadian malaria. perhitungan regresi linier ventilasi kawat kasa berpengaruh nyata berganda dapat dihitung dengan terhadap kejadian malaria pada taraf menggunakan persamaan sebagai berikut signifikan 1%. Hasil penelitian (Tabel 1): menunjukkan bahwa rumah yang tidak memakai kawat kasa lebih banyak pada Y = -0,072 + 0,237X + 0,358X + 0,278X kelompok kasus dibanding pada kelompok 1 2 3 + 0,237X kontrol. Dari hasil analisis regresi didapatkan bahwa variabel genangan air Pada penelitian ini ventilasi kawat kasa mempengaruhi kejadian malaria. Hal ini merupakan faktor yang paling berpengaruh dilihat dari nilai t hitung > t tabel yaitu terhadap kejadian malaria dikarenakan 4,497 > 2,867 yang menunjukkan bahwa memiliki nilai koeefisien regresi terbesar genangan air berpengaruh nyata terhadap terhadap indikasi penyakit malaria dan kejadian malaria pada taraf signifikan 1%. dibuktikan pula dengan jumlah responden Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang tidak memiliki kawat kasa rumah yang ada genangan air lebih banyak mendominasi terjangkitnya malaria. pada kelompok kasus dibanding pada Dari hasil analisis regresi didapatkan kelompok kontrol. Analisis statistika bahwa variabel kebersihan rumah menunjukkan p =0,000 yang bermakna p < mempengaruhi kejadian malaria. Hal ini 0,01 dengan demikian dapat dinyatakan dilihat dari nilai t hitung > t tabel yaitu bahwa genangan air mempunyai pengaruh 4,100 > 2,867 yang menunjukkan bahwa terhadap kejadian malaria. Koefisien kebersihan rumah berpengaruh nyata regresi variabel genangan air bernilai terhadap kejadian malaria pada taraf positif (b) yaitu 0,278 artinya setiap signifikan 1%. Hasil analisis regresi peningkatan 1 satuan tanpa genangan air menunjukan adanya hubungan signifikan maka menurunkan kejadian malaria antara Y dan X, sehingga adanya hubungan sebesar 27,8%. Tempat perindukan antara Y dengan X , X , X , X . Sistem nyamuk adalah genangan air, bak air tawar 1 2 3 4 bangunan yang dimiliki memungkinkan maupun air payau, tergantung dari jenis agar rumah bebas kotoran, debu, asap serta nyamuknya, air tidak boleh tercemar atau kontaminan lainnya. Rumah yang berada terpolusi dan harus selalu berhubungan di dekat jalan raya jelas berbeda dengan tanah. Tempat perindukan ini penanganannya dengan rumah yang ada di dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kompleks persawahan. Berbagai aktivitas kadar garam, kejernihan dan flora. Tempat pembangunan dapat memungkinkan perindukan vektor di air payau terdapat di timbulnya tempat perindukan nyamuk muara-muara sungai yang tertutup yang menjadi buatan manusia sendiri. hubungannya ke laut dan rawa-rawa Dari hasil analisis regresi didapatkan merupakan daerah yang cocok untuk bahwa variabel ventilasi kawat kasa tempat perindukan Anopheles sundaicus mempengaruhi kejadian malaria. Hal ini dan Anopheles subpictus, sedangkan dilihat dari nilai t hitung > t tabel yaitu tempat perindukan air tawar berupa sawah, 5,386 > 2,867 yang menunjukkan bahwa mata air, terusan, genangan di tepi sungai, Tabel 1. Hubungan antar faktor sanitasi rumah terhadap kejadian malaria Variabel B Beta t Sig (P) Konstanta -0,072 2,323 0,025 Kebersihan rumah (X ) 0,237 0,237 4,100 0,000 Ventilasi kasa (X ) 0,358 0,358 5,386 0,000 Genangan air (X ) 0,278 0,278 4,497 0,000 Gantungan baju (X ) 0,237 0,237 4,100 0,000 R =0,929 F=146,481 (Sumber: Data Primer setelah di olah, 2012) Volume 1 Nomor 1, Juni 2012 4 ISSN: 2302 - 6715 bekas jejak kaki, roda kendaraan, dan kontrol. Analisis statistika menunjukkan p bekas lubang galian cocok untuk tempat = 0,000 yang bermakna p < 0,01 dengan berkembang biak Anopheles aconites, demikian dapat dinyatakan bahwa Anopheles maculates, dan Anopheles gantungan baju mempunyai pengaruh balbacencis (Myrnawati, 2000). terhadap kejadian Malaria. Berdasarkan analisis regresi dapat Koefisien regresi variabel gantungan dilihat bahwa nilai korelasi yang paling baju bernilai positif (b) yaitu 0,237 artinya signifikan adalah faktor ventilasi kawat setiap peningkatan 1 satuan tanpa kasa dengan nilai 0,881. Analisa statistika gantungan baju maka menurunkan menunjukkan p =0,000 yang bermakna p < kejadian malaria sebesar 23,7%. Nyamuk 0,01 dengan demikian dapat dinyatakan sangat menyukai gantungan baju sebagai bahwa ventilasi kawat kasa mempunyai tempat hinggap. Disamping tempat yang pengaruh terhadap kejadian malaria. nyaman, baju yang digantung biasanya Koefisien regresi variabel ventilasi kawat sudah berbau sehingga semakin kasa bernilai positif (b) yaitu 0,358 artinya memancing daya tarik nyamuk setiap peningkatan 1 satuan pemakaian (Myrnawati, 2000). kawat kasa maka menurunkan kejadian Keempat variabel di atas memiliki malaria sebesar 35,8%. Hal ini hubungan keeratan yang nyata dan kuat menunjukkan bahwa ventilasi kawat kasa (0,5 ≤ C ≤0,75) yaitu 0,625 untuk merupakan kondisi sanitasi rumah yang kebersihan rumah, 0,661 untuk ventilasi sangat berpengaruh terhadap kejadian kawat kasa, 0,643 untuk genangan air dan malaria di wilayah kerja Puskesmas Pasar 0,625 untuk gantungan baju. Sedangkan Manna. Dibuktikan dengan responden berdasarkan hasil analisis risiko kejadian yang tidak memiliki kawat kasa malaria didapatkan nilai odds ratio (OR) mendominasi terjangkitnya malaria. kebersihan rumah 84,333, ventilasi kawat Ventilasi merupakan jalan masuk kasa 276,000, genangan air 132,250 dan keluarnya udara, hal ini juga dimanfaatkan gantungan baju 84,333. Ini berarti sanitasi nyamuk untuk dapat masuk ke dalam rumah (kebersihan rumah, ventilasi kawat ruangan. Agar udara tetap masuk dan kasa, genangan air dan gantungan baju) nyamuk tidak dapat masuk secara bebas merupakan faktor risiko kejadian malaria maka ventilasi ditutupi dengan kawat kasa (Tabel 2). (Myrnawati, 2000). Dari hasil analisis regresi didapatkan bahwa variabel gantungan baju KESIMPULAN mempengaruhi kejadian malaria. Hal ini Dari hasil dan pembahasan penelitian dilihat dari nilai t hitung > t tabel yaitu maka penelitian dapat menyimpulkan 4,497 > 2,867 yang menunjukkan bahwa bahwa ventilasi kawat kasa merupakan gantungan baju berpengaruh nyata kondisi sanitasi rumah yang sangat terhadap kejadian malaria pada taraf berpengaruh terhadap kejadian malaria di signifikan 1%. Hasil penelitian Kecamatan Pasar Manna dengan hasil menunjukkan bahwa rumah yang ada analisis menunjukkan R = 0,881 dan nilai gantungan baju lebih banyak pada p = 0,000. kelompok kasus dibanding pada kelompok Tabel 2. Hubungan antar variabel independen terhadap kejadian malaria Variabel χ C OR Kebersihan rumah (X ) 32,051 0,625 84,333 Ventilasi kasa (X ) 38,782 0,661 276,000 Genangan air (X ) 35,280 0,643 132,250 Gantungan baju (X ) 32,051 0,625 84,333 (Sumber: Data Primer setelah di olah, 2012) NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 5 ISSN: 2302 - 6715XXX - YYY Haris, Sahri, Lalu. 2007. Penyehatan DAFTAR PUSTAKA Perumahan dan Permukiman, Azrul. A. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Mataram: FKM-UNTB. Lingkungan, Jakarta: Mutiara Kusnindar. 1990. Masalah Malaria dan Sumber Widya. Pemberantasannya di Indonesia. Depkes. RI. 1999. Pedoman Pelaksanaan Cermin Duinia Kedokteran No.63:7- Pengawasan dan Pengendalian 12 Dampak Sampah (Aspek Kesehatan Kusnoputranto, Haryoto, 1985. Kesehatan Lingkungan). Jakarta. Lingkungan. FKM UI, Jakarta. Depkes. RI. 2003. Pedoman Tata Laksana Myrnawati, 2000. Epidemiologi. Jakarta: Kasus Malaria, Gebrak Malaria. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Widoyono. 2008. Penyakit Tropis, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Epidemiologi, Penularan, Selatan 2011, Laporan Tahunan Pencegahan dan Pemberantasanya. Puskesmas Pasar Manna Tahun 2011 Penerbit Erlangga. Jakarta. Volume 1 Nomor 1, Juni 2012

Journal

Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan LingkunganUnpaywall

Published: Nov 1, 2018

There are no references for this article.